Kondisi Air di Gunung Kidul

Posted on

Pada tanggal 27 Mei 2006, gempa bumi hebat dengan kemampuan 6,3 rasio Richter merusak beberapa pulau Jawa di Indonesia. Episentrum gempa bumi cuma 30 km. selatan kota Yogyakarta. Yang paling kronis terserang ialah Kabupaten Bantul di Propinsi Yogyakarta, serta Kabupaten Klaten di Propinsi Jawa Tengah.

http://seo-gue.my.id/wisata/puncak-kosakora-yogyakarta/

Tetapi, wilayah tetangga seperti Kabupaten Gunung Kidul terserang efek serius. Gempa bumi merenggut nyawa 5.800 orang, melukai beberapa puluh ribu, serta membuat lebih dari 300.000 keluarga kehilangan rumah. Selekasnya sesudah gempa bumi, beberapa Instansi Swadaya Warga memberi pertolongan musibah, selanjutnya dibarengi dengan memberi suport dalam pekerjaan rekonstruksi. Untuk memulihkan atau tingkatkan keadaan kehidupan warga, beberapa langkah yang membuahkan penghasilan diaplikasikan.

http://prediksibola.hol.es/wisata/watu-ngadek/

 

Gunung Kidul terima dikit suport dalam babak pertolongan serta rekonstruksi. Bahkan juga sebelum gempa bumi, itu telah jadi satu diantara wilayah yang paling rawan dengan ekonomi di Indonesia. Tanah yang miskin faktor hara serta kondisi hidro-geologis adalah pemicu penting kemiskinan di daerah itu. Air hujan secara cepat terkuras lewat substrat karst, yang dengan begitu ke arah kondisi kekeringan berlebihan sepanjang musim kemarau dari Mei sampai Oktober. Diluar itu, gempa bumi berefek pada keadaan hidro-geologis serta mengakibatkan penurunan serius seterusnya dalam kondisi suplai air.

http://sigithermawan.esy.es/wisata/gardu-pandang-pinus-asri/

Karena gempa bumi, banyak sumur yang sampai saat ini bisa dihandalkan di dusun-dusun jadi kering, serta beberapa mata air keluar di titik permukaan lain atau berhenti mengalir benar-benar. Sebab tingkat penghasilan yang benar-benar rendah, banyak rumah tangga tidak bisa beli air. Oleh karenanya, banyak keluarga miskin terutamanya harus berinvestasi dalam usaha besar yang tidak seimbang untuk penuhi keperluan air rumah tangga mereka. Untuk memperoleh air sepanjang musim kemarau enam bulan, beberapa orang sangat terpaksa tempuh jarak jauh dengan berjalan kaki ke sumber air paling dekat. Waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan ini dengan mengorbankan kemampuan pendapatan. Khususnya wanita yang dipengaruhi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *