Pengertian Industri Tekstil – Industri tekstil serta product tekstil adalah satu diantara industri yang di prioritaskan untuk diperkembang karna mempunyai peranan yang strategis dalam perekonomian nasional yakni jadi penyumbang devisa negara, menyerap tenaga kerja dalam jumlah cukup besar, serta jadi industri yang dihandalkan untuk penuhi keperluan sandang nasional. Hal semacam ini bisa diperlihatkan lewat pencapaian surplus export pada import sepanjang satu dasawarsa paling akhir, bahkan juga waktu krisis ekonomi menempa dunia, ITPT Nasional masih tetap bisa menjaga surplus perdagangannya dengan nilai tidak kurang dari US$ 5 Milyar, penyerapan tenaga kerja 1, 34 juta jiwa, capaian TKDN sampai 63% serta berperan penuhi keperluan domestik sebesar 46%.
Dilihat dari perform neraca ekspor-impor pada Indonesia dengan sebagian negara produsen TPT Asia untuk product serat, benang, kain lembaran serta baju jadi pada kurun saat th. 2008 serta 2009, tunjukkan kalau ITPT Nasional masih tetap cukup baik. Tetapi, perform ekspor-impor TPT Nasional yang cukup baik itu belum juga bisa jadi jaminan kalau ke depan industri TPT tetap masih bisa berkompetisi, mengingat kemampuan export sepanjang lima th. paling akhir relatif melambat, akibatnya karena kompleksitas beragam aspek yang dihadapi industri TPT. Sesaat industri TPT Nasional mempunyai cukup banyak aspek yang mungkin punya pengaruh melemahkan daya saing, baik aspek internal ataupun aspek eksternal, yang butuh selekasnya dikerjakan dengan program kerja yang konkrit, implementatif, terukur, serta sinergis.
Bisa di sampaikan, kalau aspek internal yang dihadapi industri TPT yaitu keadaan permesinan yang teknologinya telah usang serta butuh diremajakan ; belum juga terdapatnya industri permesinan tekstil didalam negeri yang menyebabkan ketergantungan dengan mesin import ; bahan baku kapas yang masih tetap 99, 5% di-import ; bahan penolong seperti zat warna azzo belum juga ada cukup didalam negeri ; minimnya.kurang tersedianya SDM yang trampil serta profesional ; belum juga cukupnya support perbankan dalam pemberian credit modal kerja ; serta pemakaian daya yang boros.
Sedang aspek eksternalnya yaitu supply daya yg tidak kontinyu ; belum juga ada prioritas akses pasar yang ideal untuk product tesktil dalam negeri di pasar moderen ; minimnya fasilitasisasi marketing product TPT diluar negeri ; belum juga memadainya sarana fasilitas serta prasarana transportasi, pelabuhan, dan tidak ada kepastian saat penyelesaian restitusi pajak, serta beda sebagainya.